Selasa, 04 November 2008

Perlu Upaya Bersama Melawan Korupsi


Pada tanggal 28 Oktober 2008, bertepatan dengan peringatan 80 tahun Sumpah Pemuda, Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) memberikan penghargaan BHACA 2008 kepada Amien Sunaryadi, mantan Wakil Ketua KPK, Dr. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan dan Pejabat Menko Perekonomian, Kabinet Indonesia Bersatu, dan Muh. Busyro Muqoddas, Ketua Komisi Yudisial.

Ketiga pemenang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh dewan juri yaitu : Pribadi yang dikenal oleh lingkungan terdekatnya sebagai pribadi yang bersih dari praktek korupsi, melakukan tindakan nyata untuk memerangi korupsi dan tindakannya tersebut cukup efektif.

Di dalam sambutannya Busyro mengangkat tulisan Bung Hatta bahwa pelita ilmu terletak di otak, pelita agama terletak di hati. Karena itu ilmu dan agama dapat berjalan seiring. Keduanya dapat menjadi suluh bagi manusia dalam menempuh jalan hidup sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat untuk berbuat yang benar, yang baik, yang adil, yang jujur, dan yang suci supaya ada kesejahteraan dalam hidup manusia dan bangsa. Ia pun menyampaikan komitmen Komisi Yudisial untuk meningkatkan dosis perlawanan terhadap para Mafioso peradilan dan secara simultan menggandeng sejumlah hakim yang masih banyak yang bersih, jujur dan professional. Bersama Jejaring KY di 30 Propinsi sebagai basis dari Masyarakat Madani, KY tengah dan terus melakukan upaya penyehatan dan penyelamatan peradilan kita.

Sementara itu, Amin berpendapat Indonesia harus memenuhi lima hal agar bisa memberantas korupsi. Kelima hal tersebut adalah : 1. Perlu adanya strategi pemberantasan korupsi nasional, 2. harus punya DPR yang kuat untuk mampu melakukan proses legislasi, budget, pengawasan dan berperan sebagai wakil rakyat yang baik, 3. badan peradilan yang kuat, 4. badan anti korupsi yang kuat yang ditunjukkan dengan ditangkapnya koruptor besar serta 5. peran serta semua elemen bangsa.

Dari kelima komponen di atas, kita sudah melihat badan anti korupsi yang baik, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di antaranya KPK telah berhasil menangkap basah kasus suap untuk mengubah hutan lindung, kasus korupsi pengadaan kapal patroli , kasus suap menyangkut persaingan usaha dan yang terkini adalah dijadikan tersangkanya Aulia Pohan yang adalah kerabat dekat Presiden.

Kita memang belum mempunyai strategi pemberantasan korupsi nasional dan DPR kita masih carut marut. Badan peradilan ? Mafia peradilan masih berlangsung. Seperti disampaikan oleh Busyro, mengkorupsi atas kasus korupsi bukan hal yang aneh di negeri ini, yang dilakukan secara sistemik oleh hakim yang tidak bermoral bersama aparat polisi, jaksa, pengacara, makelar dan cukong kasus serta aktor politik. Namun demikian sudah mulai ada langkah ke arah perbaikan seperti sudah adanya publikasi putusan pengadilan oleh MA, sudah ada investigasi terhadap putusan hakim dan ada Komisi Yudisial sebagai pengemban amanat reformasi peradilan.

Melihat kondisi kelima komponen kunci pemberantasan korupsi kita memang bisa saja frustasi, tapi frustasi tidak akan menolong kita. Para pemenang Bung Hatta Anti-Corruption Award sudah membuktikan bahwa berada di lingkungan yang korup tidak berarti tidak memungkinkan bagi kita semua untuk berbuat sesuatu yang berarti yang bisa membawa perubahan.

Belum adanya strategi pemberantasan korupsi nasional dan belum adanya DPR yang kuat, menuntut kita untuk memainkan peranan yang lebih besar. Hal-hal yang bisa mendukung kita diantaranya adalah adanya kebebasan pers, tersedianya teknologi web 2.0 yang memungkinkan tumbuh suburnya jurnalisme masyarakat. DPR dan Presiden yang dipilih oleh rakyat yang pemilihannya akan berlangsung tahun depan adalah kesempatan emas untuk memilih pemimpin yang anti korupsi. Semua elemen masyarakat harus membantu terciptanya DPR yang kuat yang nantinya harus mendukung pembentukan strategi nasional pemberantasan korupsi.

Semoga semangat kejujuran, intelektualisme, watak kepemimpinannya yang pro rakyat, dan kesahajaan yang dicotohkan Bung Hatta hidup dalam diri kita dan pemimpin-pemimpin yang akan kita pilih dalam waktu dekat. Dan cita-cita terbentuknya Indonesia yang bersih dari korupsi dan sejahtera dapat direalisasikan.


Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

http://QBheadlines.com/
http://QBarchitects.com/
http://QBfurniture.com/

Senin, 03 November 2008

80 Tahun Sumpah Pemuda, Merebut Masa Depan


Catatan Dari Kuliah Umum Arifin Panigoro

80 tahun yang lalu, pada tanggal 28 Oktober 1928, dengan optimisme yang tinggi akan potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia, para pemuda Indonesia berikrar untuk menyatukan semua potensi-potensi yang ada dalam Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Indonesia.

Kuliah Umum di ITB berjudul Merebut Masa Depan : Menyemai Energi, Pangan dan Pendidikan, yang dibawakan oleh Arifin Panigoro, founder of Medco Group sungguh merupakan acara peringatan 80 tahun Sumpah Pemuda yang membangkitkan optimisme bahwa Indonesia kaya potensi dan Indonesia bisa Merebut Masa Depan.

Arifin memulai kuliahnya dengan membahas masalah Kemiskinan, Globalisasi dan Krisis yang sedang kita hadapi yang dilanjutkan dengan tantangan dan peluang di bidang energi. Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya energi yang melimpah dan beragam baik yang bersumber dari fosil seperti minyak bumi, batubara, dan gas alam, maupun sumber energi yang terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, biomasa, tenaga gelombang/ombak. Meskipun potensi energi melimpah, Indonesia sampai saat ini tetap belum bisa memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya sendiri. Pada tahun 2006, sumber utama pasokan energi Indonesia adalah minyak bumi ( 40.5 %), biomasa (23%), batubara (17,1%), gas alam (16.5%), dan geothermal (0,9%). Pada saat yang sama, kemampuan pasokan yang bersumber dari minyak bumi terus menurun. Jika tidak ditemukan cadangan minyak baru, dengan tingkat produksi sekarang, cadangan minyak Indonesia diperkirakan akan habis dalam 18 tahun. Saat ini Indonesia mengimpor BBM 350 ribu barel per hari. Impor ini sangat mempengaruhi nilai tukar dollar.

Disisi lain, Situasi pangan di Indonesia sekarang ini menempatkan Indonesia dalam posisi yang sangat rentan terhadap krisis pangan. Tidak kurang dari Menteri Pertanian RI yang menyatakan bahwa Indonesia di prediksi akan mengalami krisis pangan pada tahun 2017. Peningkatan kebutuhan karena pertumbuhan penduduk (sekitar 1.5 % pertahun) tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dalam negeri. Bahkan kemampuan produksi cenderung turun karena makin banyaknya lahan pertanian yang dikonversikan menjadi pemukiman dan daerah industri. USDA (US Departement of Agriculture) mengidentifikasi makin besarnya ketergantungan Indonesia terhadap dunia luar dalam bidang pangan. Dalam hal beras misalnya, kalau tidak ada perubahan yang signifikan, tahun 2014 Indonesia diperkirakan akan mengimpor beras 2.4 juta metrik ton, ini hampir 2.5 kali dari impornya tahun 2004.

Kolaborasi Untuk Kemandirian Energi dan Pangan

Mengembangkan energi terbarukan dan pengadaan pangan yang mampu menjamin kemandirian Indonesia dalam bidang energi dan pangan adalah upaya besar yang hasilnya baru akan dirasakan dalam jangka panjang. Proyek besar ini mensyaratkan adanya kerja sama yang sangat erat antara pemerintah (pusat dan daerah), swasta, dan lembaga-lembaga penelitian. Dalam konteks ini, pemerintah perlu menjalankan beberapa peran sekaligus : sebagai promotor, fasilitator, enabler dan investor. Lembaga-lembaga penelitian di perguruan tinggi maupun swasta perlu mengerahkan potensi terbaiknya untuk berkontribusi digaris terdepan dalam penelitian dan pengembangan energi terbarukan dan pangan. Penelitian dan pengembangan tersebut hendaknya didukung oleh pendanaan bersama dari pemerintah dan swasta.

Sebagai contoh, untuk mengembangkan produksi etanolnya, Brazil misalnya tidak hanya menyediakan dana untuk riset secara besar-besaran, namun juga memberi insentif dalam bentuk suku bunga rendah dan insentif pajak kepada perusahaan yang melakukan investasi dalam produksi etanol dan para pemakai etanol. Disamping itu, pemerintah Brazil juga menetapkan peraturan yang mewajibkan pemakai kendaraan bermotor untuk memakai bahan bakar yang dicampur dengan etanol. Kebijakan yang jelas dan dijalankan secara konsisten oleh Brazil itu baru dirasakan hasilnya sesudah kerja keras selama 30 tahun.

Mengembangkan Papua Selatan

Arifin melihat Papua Selatan sebagai lahan yang potensial untuk dikembangkan, baik untuk energi baru maupun pangan. Wilayah yang akan dikembangkan meliputi empat kabupaten yaitu Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digul, seluas 12 juta hektare. Pulau Jawa yang memiliki luas sama (sekitar 12 juta hektare) berpenduduk 120 juta jiwa. Papua selatan penduduknya hanya 350 ribu jiwa. Tanah di Papua Selatan ini datar dan dekat pantai. Tim Peneliti dari Institut Pertanian Bogor menyatakan tidak ada masalah dengan kondisi tanahnya. Sistem pengairan bisa dikembangkan dengan memanfaatkan sungai sepanjang 200 Km yang ada disana.

Sebagai proyek percontohan Medco Foundation mencoba mengkombinasikan inovasi sosial dan inovasi teknologi dalam pengembangan MIFEE (Merauke Integrated Food and Energy Estate). Proyek ini menerapkan prinsip ownership sharing yang menghargai kepemilikan lahan oleh warga setempat. Disamping itu tim ahli Medco Faundation terus menerus melakukan eksperimen teknis agar tanaman pangan yang ditanam di daerah yang kondisinya khas dapat memberikan hasil terbaik.

Meskipun potensial, belum ada infrastruktur yang memadai disana. Di akhir kuliah umum, MOU ditanda tangani antara Medco Foundation dan ITB, dimana ITB diminta membantu menangani tata ruang, infrastruktur, irigasi, teknologi pengolahan hasil panen dan energi terbarukan.

Menyalakan Lilin dan Menjadikan Gerakan

Pengembangan energi terbarukan dan peningkatan produksi pangan adalah dua isu yang penanganannya tidak bisa ditunda. Setiap penundaan akan menimbulkan resiko yang lebih besar di masa yang akan datang, yang akan memperbesar peluang Indonesia untuk menjadi bangsa yang hidup dari belas kasihan negara lain karena tidak mampu menyediakan pangan buat rakyat sendiri. Untuk itu, Arifin berprinsip lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan.

Ia pun mengajak pengembangan energi terbarukan dan peningkatan produktivitas pangan dijadikan “gerakan” dalam arti dikampanyekan secara luas dan terus menerus, melibatkan semua unsur bangsa (pemerintah, swasta, LSM, lembaga pendidikan dan masyarakat luas), jelas terukur sasarannya, jelas sumber dayanya, dikoordinasikan pelaksanaannya, dimonitor dan dievaluasi hasilnya dari waktu kewaktu.

Acara kuliah umum ini dikemas sangat apik dan interaktif, memanfaatkan teknologi multi media dan dihadiri oleh rektor dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, kalangan media, tokoh masyarakat, sekelompok petani dari Papua dan Kalimantan Tengah. Aula Barat yang berkapasitas 1000 orang itu penuh sesak. Paduan Suara Mahasiswa ITB yang membuka dan menutup kuliah umum dengan lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan dengan sangat indah, memperkuat bangkitnya perasaan nasionalisme. Acara selama hampir 3 jam ini membangkitkan semangat bahu-membahu merealisasikan cita-cita dan optimisme para pemuda yang mengikrarkan sumpah pemuda : satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, Indonesia yang sejahtera.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

http://QBheadlines.com/ (portal berita ringkas online)
http://QBarchitects.com/ (property design & develop)
http://QBfurniture.com/ (toko furniture online)

Sumber Pembiayaan dalam Memulai Bisnis

Setelah Anda selesai membuat rencana bisnis dan telah mendapat masukan dari entrepreneur yang lebih berpengalaman, kini Anda siap meneruskan langkah Anda memulai bisnis. Dari pro forma laporan keuangan seperti saya ilustrasikan pada artikel sebelumnya, Anda bisa melihat jumlah modal yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis Anda. Bergantung pada cakupan bisnis dan situasi tabungan, Anda mungkin mampu membiayai bisnis Anda dari uang sendiri. Bila tidak, tentunya Anda perlu mencarinya dari pihak lain.

Secara umum ada dua categori modal untuk memulai bisnis :
Melalui pinjaman yang harus dikembalikan berikut bunganya pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Melalui penyertaan saham dimana uang nya tidak perlu dikembalikan, tapi penanam modal mendapatkan porsi saham perusahaan Anda dan berhak mendapatkan porsi keuntungan (dividen).

Berikut ini adalah beberapa alternatif sumber pendanaan melalui pinjaman :

Teman dan Kerabat
Bila Anda mencari modal dalam jumlah tidak terlalu besar, kemungkinan Anda bisa pinjam teman atau kerabat.

Leasing
Membeli perlengkapan kantor dengan cara leasing mengurangi beban pembiayaan Anda diawal memulai usaha, sehingga secara tidak langsung merupakan jenis sumber pembiayaan juga. Perlengkapan kantor yang bisa dibeli secara leasing biasanya : Komputer, Mesin Fax, Mesin Foto Copy, Mobil dll.

Pinjaman Bank
Untuk kebutuhan dana yang lebih besar Anda bisa meminjam ke Bank. Bila Anda mempunyai aset yang bagus sebagai jaminannya, serta proposal penggunaan yang yang baik, biasanya Anda bisa mendapatkan pinjaman tersebut.

Pinjaman Dengan Jaminan Pemerintah
Belum lama ini, sebagai upaya mendukung tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia, Pemerintah meluncurkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pinjaman ini dijamin oleh pemerintah melalui asuransi Askrindo dan Jamkrundo, oleh karenanya debitor UMKM tidak perlu lagi memberikan jaminan untuk memperoleh KUR. Namun demikian ada sebagian Bank yang masih meminta jaminan. Saat ini KUR disalurkan melalui bank yang ditunjuk yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, PT BNI Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero), dan Bank Syariah Mandiri. Jumlah masing-masing pinjaman KUR bisa sampai Rp. 500 Juta. Sementara untuk Usaha Mikro, maksimum pinjamannya adalah Rp. 5 juta.

Pola Bagi Hasil
Adalah jenis pembiayaan dimana terlebih dahulu disepakati suatu prosentasi keuntungan setiap bulan, atau setiap periode tertentu, akan diberikan oleh Perusahaan kepada penyedia modal. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.

Obligasi Konversi
Dengan Obligasi Konversi, Perusahaan Anda menerbitkan surat Obligasi kepada Modal Ventura dengan perjanjian akan dapat dikonversikan/ditukar menjadi saham pada waktu yang akan ditetapkan. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.


Sumber Pembiayaan Modal Melalui Penyertaan Saham diantaranya adalah :

Mitra Usaha
Mempunyai mitra usaha yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis baru. Mitra ini bisa melengkapi ide, ketrampilan dan pengalaman Anda, sekaligus juga bisa menjadi sumber pendanaan awal. Pembagian kepemilikan saham penting dibicarakan di depan, untuk menghindari masalah di kemudian hari. Pada umumnya pembagian kepemilikan saham ini ditentukan oleh besarnya kontribusi masing-masing pihak didalam menentukan keberhasilan usaha tersebut. Kontribusi ini bisa dalam bentuk modal, ide, keahlian dll.

Angel Investor
Angel investor adalah sumber pendanaan yang sangat baik pada awal berdirinya perusahaan. Ketika Bank melihat bisnis Anda terlalu beresiko sementara Modal Ventura merasa potensi keuntungan Perusahaan Anda tidak cukup besar, maka Angel investor menjadi jawabannya. Angel Investor biasanya bersedia berinvestasi dalam bentuk penyertaan saham untuk jangka yang lebih panjang misalnya lima tahun atau lebih. Selain menanamkan modal, Angel Investor ini juga memberikan bimbingan intensif bagi pengusaha pemula didalam menjalankan bisnis. Dari segi jumlah pendanaan Angel Investor biasanya lebih kecil jumlahnya dibanding Moval Ventura. Suntikan Dana Angel Investor ini biasanya berkisar antara Rp. 200 juta sampai Rp. 2 Miliar.

Modal Ventura
Modal Ventura umumnya mempunyai kriteria yang lebih ketat dalam penyertaan modalnya. Umumnya mereka berspesialisasi pada suatu jenis industri tertentu yang pertumbuhannya sangat tinggi karena pada umumnya mereka menginginkan investasinya bisa kembali dalam waktu tiga sampai lima tahun. Umumnya mereka tidak ingin berinvestasi pada bisnis yang masih sangat baru. Jumlah investasinya biasanya masing-masing diatas Rp. 5 Miliar. Modal Ventura seringkali ingin mengawasi penggunaan modal dengan sangat ketat dan mengambil posisi aktif di dalam perusahaan misalnya duduk dalam jajaran direksi atau komisaris.

Pembiayaan bagi perusahaan baru memang bagaikan susu ibu bagi bayi yang baru lahir. Akses kepada pembiayaan menentukan apakah perusahaan bisa berhasil atau mati dalam usia dini. Oleh karenanya masalah pembiayaan ini perlu di rencanakan sejak awal, demikian juga kepandaian untuk mengelolanya agar tidak digunakan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan hal yang prinsip yang dibutuhkan perusahaan pada awal berdirinya. Memperkerjakan terlalu banyak pegawai terlalu awal, mengeluarkan uang terlalu banyak untuk kantor, mebel dan perlengkapannya, promosi biaya tinggi yang tidak memberikan hasil memadai adalah beberapa contoh kesalahan penggunaan modal awal yang menyebabkan perusahaan kehabisan modal sebelum menghasilkan alur tunai (cash flow) positif.

Semoga Anda berhasil menggalang dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha Anda dan mengelolanya dengan baik sehingga perusahaan Anda berhasil tumbuh dengan sehat.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

http://QBheadlines.com/ (portal berita ringkas online)
http://QBarchitects.com/ (property design & develop)
http://QBfurniture.com/ (toko furniture online)